Adapun alasan pembangunan replika Garuda Pancasila dari bahan kacang adalah untuk menggaungkan kecintaan terhadap negeri sekaligus mengingatkan makna dibalik istilah kacang lupa kulit.
“Secara simbolis, maknanya adalah untuk mengingatkan kita semua, khususnya para siswa untuk tidak seperti kacang yang lupa kulit. Tugas kami membangun SDM unggul lewat pendidikan dan harapan kami kepada para siswa nantinya akan berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia berbekal prestasi pendidikan yang didapatnya,” ungkap Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.
Lebih lanjut Uffie menjelaskan bahwa Pancasila yang terdapat dibagian dada Garuda menjadi semangat, komitmen dan kecintaan Extramarks untuk menciptakan SDM unggul melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
"Kami percaya bahwa teknologi adalah solusi untuk memastikan setiap anak Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan akses literasi yang mudah," jelas Uffie.
Solusi Kelas Pintar dan Kelas CerdasExtramarks sendiri memadukan teknologi dan metode pengajaran yang dipersonafikasi dan sudah teruji.
Tidak hanya lengkap secara materi dan cara penyajian (visual, audio, kinesthetic), ini juga tercatat dan dapat dimonitor secara real-time.
Proses belajar siswa dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja karena selain dapat diakses melalui laptop dan tablet, ini juga dapat diakses melalui smartphone.
Saat ini, solusi Kelas Pintar sudah tersedia dalam versi aplikasi berbasis Android.
Kemampuan solusi Extramarks ini diyakini oleh Uffie akan sangat membantu pemerataan pendidikan di Indonesia karena mampu memberikan materi pengajaran yang sama antara siswa yang ada di perkotaan maupun daerah di seluruh pelosok Indonesia.
Harapannya para siswa bisa menjadi SDM yang unggul usai menempuh pendidikan Indonesia yang berkualitas dan merata.
Sesuai dengan semangat Pancasila Sila ke 5, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan, sesuai juga dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-74 tahun SDM Unggul Indonesia Maju.