TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dirgahayu ke-74 Republik Indonesia mengusung tema ‘Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju’.
Sebuah semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang diyakini menjadi dasar untuk membuat Indonesia Maju dan mampu bersaing secara global.
Dengan semangat yang sama Extramarks Education Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan digital atau education technology (edutech), yang dikenal dengan produk ‘Kelas Pintar’ dan ‘KelasCerdas’, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara memberikan kemudahan akses terhadap literatur dan materi pendidikan yang menjadi kebutuhan para siswa dan stake holder pendidikan lainnya, sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan SDM Unggul.
Komitmen ini juga yang mendasari Extramarks Indonesia turut berpartisipasi dalam program Festival Gapura Cinta Negeri yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pariwisata, dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.
Dalam pembangunan gapura ini, Extramarks melibatkan Drs. Suprayogi yang merupakan Guru Kindegarden, Pembina Pramuka, Artis Teater dan Praktisi Sastra.
Pada tahun 2004, ia mendapat pengakuan dari MURI dengan menciptakan Replika Burung Garuda setinggi 8 meter.
Prestasi tersebut melengkapi 5 pengakuan MURI (Museum Rekor Indonesia) lain yang diperoleh melalui beragam karyanya.
Kini, dengan menggaungkan semangat membangun negeri, gapura berbentuk replika lambang negara republik Indonesia Garuda Pancasila ini dibangun menjulang setinggi 17 meter.
Uniknya, gapura tersebut terbuat dari kacang dan dikembangkan dalam 8 hari oleh 45 seniman dengan berbagai latar belakang budaya.
Angka-angka ini terhubung dengan 17 Agustus 1945 (17 - 8 – 1945), Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Gapura persembahan Extramarks ini dibangun di area Tugu Api Pancasila yang merupakan salah satu land mark Taman Mini Indonesia, yang memikat pengunjung.
Dimana Tugu Api Pancasila ini merupakan Monumen Pemersatu Budaya Bangsa yang juga menggunakan filosofi 17-8-1945.
Sehingga, lokasi menjadi strategis juga untuk menyebarkan semangat Kemerdekaan Indonesia.
Gapura kembangan Extramarks ini akan berdiri selama 1 bulan (hingga 17 September 2019).
Adapun alasan pembangunan replika Garuda Pancasila dari bahan kacang adalah untuk menggaungkan kecintaan terhadap negeri sekaligus mengingatkan makna dibalik istilah kacang lupa kulit.
“Secara simbolis, maknanya adalah untuk mengingatkan kita semua, khususnya para siswa untuk tidak seperti kacang yang lupa kulit. Tugas kami membangun SDM unggul lewat pendidikan dan harapan kami kepada para siswa nantinya akan berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia berbekal prestasi pendidikan yang didapatnya,” ungkap Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.
Lebih lanjut Uffie menjelaskan bahwa Pancasila yang terdapat dibagian dada Garuda menjadi semangat, komitmen dan kecintaan Extramarks untuk menciptakan SDM unggul melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
"Kami percaya bahwa teknologi adalah solusi untuk memastikan setiap anak Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan akses literasi yang mudah," jelas Uffie.
Solusi Kelas Pintar dan Kelas CerdasExtramarks sendiri memadukan teknologi dan metode pengajaran yang dipersonafikasi dan sudah teruji.
Tidak hanya lengkap secara materi dan cara penyajian (visual, audio, kinesthetic), ini juga tercatat dan dapat dimonitor secara real-time.
Proses belajar siswa dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja karena selain dapat diakses melalui laptop dan tablet, ini juga dapat diakses melalui smartphone.
Saat ini, solusi Kelas Pintar sudah tersedia dalam versi aplikasi berbasis Android.
Kemampuan solusi Extramarks ini diyakini oleh Uffie akan sangat membantu pemerataan pendidikan di Indonesia karena mampu memberikan materi pengajaran yang sama antara siswa yang ada di perkotaan maupun daerah di seluruh pelosok Indonesia.
Harapannya para siswa bisa menjadi SDM yang unggul usai menempuh pendidikan Indonesia yang berkualitas dan merata.
Sesuai dengan semangat Pancasila Sila ke 5, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan, sesuai juga dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-74 tahun SDM Unggul Indonesia Maju.