Epidemiolog Global Health Security, dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD menyarankan
untuk tidak membuka sekolah hingga situasi benar-benar baik.
"Sekolah sebaiknya ditunda sampai situasi pandemi betul-betul terkendali," kata Dicky.
Baca: FOTO-FOTO MESRA Liburan Bulan Madu Awan Arzum Balli, Bule Turki yang Nikahi Petugas PPSU
Menurutnya, membuka sekolah sangat berisiko, termasuk mungkin akan memunculkan
gelombang kedua virus corona yang pertama kali diidentifikasi di China ini.
Ia menambahkan, sebuah studi yang diterbitkan Sara et al pada 2012, menunjukkan
bahwa seluruh sekolah akan tutup ketika terdapat 0,1 persen populasi mengalami sakit,
dan sekolah-sekolah tetap tutup selama pandemi.
Tingkat serangan klinis dapat dikurangi lebih dari 50 persen.
Ia menyampaikan bahwa bentuk kenormalan baru dapat berupa motivasi dan kesadaran, mengenakan masker, mengurangi mobilitas, hingga keamanan di sekolah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno
Listyarti mengungkapkan, sebanyak 90.519 responden orang tua (46%) menuntut
pembukaan sekolah harus berdasar pertimbangan pakar epidemiologi.
"Kapan idealnya sekolah dibuka? Menurut responden terbanyak, orang tua ketika sudah dinyatakan sebagai zona hijau atas rekomendasi pakar epidemiologi," kata Retno.
Sebanyak 75.788 responden orang tua (39%) menilai idealnya sekolah dibuka berdasarkan kajian mendalam dan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di masing-masing daerah.
Retno menerangkan, alasan responden menolak sekolah dibuka pada bulan 2020 beragam. Terbanyak, terkait alasan tingginya kasus positif Covid-19 (60%).
Disusul secara berurutan, kekhawatiran orang tua jika anaknya tertular virus saat perjalanan menuju dan pulang sekolah 47% dan wastafel di sekolah minim jumlahnya 21%.
Lalu, jarang ada sabun cuci tangan di toilet dan wastafel sekolah 19%, jarang ada tisu di
toilet dan wastafel sekolah 18%, toilet sekolah tidak bersih 15%, dan toilet sekolah
kadang airnya terbatas 15%.
Di sisi lain, sebanyak 66.609 responden orang tua (34%) setuju sekolah dibuka pada Juli 2020, dengan beragam alasan. Terbanyak, terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak dapat berjalan maksimal karena keterbatasan peralatan daring yang mamadai 16%.