TRIBUNNEWS.COM - Para guru di SD Negeri 01 Tegalontar, Sragi, Kabupaten Pekalongan, mengajar siswa-siswinya lawat siaran radio.
Salah satu guru SD Negeri 01 Tegalontar, Kusnaini mengatakan, ide pembelajaran lewat radio datang dari kepala sekolah.
Kepala SD Negeri 01 Tegalontar ingin para guru tetap mengajar meski tidak secara tatap muka.
"Pak Yoso (kepala sekolah) memberikan ide atau saran bahwa kita masih bisa mengajar salah satunya dengan radio," ujar Kusnaini dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Rabu (22/7/2020).
Sebelumnya, pihak sekolah mendapatkan laporan bahwa tidak semua orang tua siswa-siswinya mempunyai ponsel pintar atau smartphone.
Sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring atau online.
Oleh karena itu, pihak sekolah kemudian memanfaatkan radio komunitas, PPK FM yang berada tidak jauh dari SD Negeri 01 Tegalontar sebagai media pembelajaran.
Metode pembelajaran tersebut pun dinilai lebih murah dan praktis karena tidak perlu menggunakan kuota internet.
Siswa-siswi yang tidak mempunyai radio biasanya ke rumah teman yang memiliki barang elektronik tersebut untuk mendengarkan pembelajaran bersama-sama.
Menurut pantauan Tribunnews, meski tidak bertatapan secara langsung dengan guru-guru, terlihat siswa-siswi SD Negeri 01 Tegalontar tetap mengenakan seragam sekolah lengkap dengan masker.
Adapun pembelajaran lewat udara tersebut telah berjalan selama tiga minggu.
Jam pembelajaran berlangsung setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga menjelang sore.
Baca: Peran Guru dan Sekolah Tetap Penting Saat Pembelajaran Model Hybrid
Guru yang mengajar kelas 2 sampai kelas 6, menyampaikan materi hingga soal-soal ulangan untuk para murid didiknya masing-masing selama 30 menit.
Tak hanya melakukan siaran langsung, ketika guru menerangkan materi, ada seorang operator radio yang merekamnya.