Sampiran biasanya terkait alam, mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, dan tidak ada hubungannya dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud.
Kemudian, isi adalah dua baris terakhir yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Berikut merupakan ciri-ciri pantun.
a. Pantun bersajak a–b–a–b.
b. Satu bait terdiri atas empat baris.
c. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
d. Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun.
Baca juga: Mengenal Warisan Budaya Subak di Bali: Pengertian, Filosofi, dan Nilai Budaya Subak
Baca juga: Sumber Energi Panas: Berikut Pengertian, Contoh, dan Manfaat bagi Makhluk Hidup
Jenis-jenis Pantun
Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya, dilansir guruberbagi.kemdikbud.go.id:
1. Pantun Nasihat
Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat.
Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat.
Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.
Contoh:
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi