Tari tradisional khas Jambi juga diartikan sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat daerah Jambi ketika menyambut tamu yang datang.
Biasanya tarisekapur Sirih ditarikan oleh sembilan penari perempuan dan tiga penari laki-laki. Di mana satu orang bertugas sebagai pembawa payung dan dua orang pengawal.
Properti yang digunakan pada tari Sekapur Sirih adalah cerano (wadah) yang berisikan lembaran daun sirih, payung, dan keris.
Baca juga: Apa Tujuan Membuat Kerangka Sebelum Membuat Teks Pidato? Berikut Penjelasannya
- Gerak tari Sekapur Sirih
Pada tari Sekapur Sirih gerakannya dibagi beberapa bagian, yakni gerakan melenggang, sembah tinggi, merentang kepak, bersolek, serta berputar. Sementara untuk pola lantai biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat pementasan.
Dilansir dalam jurnal Deskripsi Gerak Tari Sekapur Sirih sebagai Tari Penyambutan Tamu di Provinsi Jambi (2017) karya Troy Alfianus Naka Dama dan Rully Rochayati, ragam gerak tari Sekapur Sirih adalah nama-nama gerak yang ada dalam tari sekapur sirih itu sendiri.
Jumlah ragam gerak tari tersebut ada 17 ragam gerak. Gerak tari Sekapur Sirih merupakan gerak maknawi, karena setiap gerak tari memiliki suatu makna sesuai dengan kebiasaan masyarakat Jambi.
Setiap ragam gerak tari Sekapur Sirih memiliki hitungan 1-8 dan sangat dimungkinkan dalam saru ragam gerak terjadi pengulangan.
Itu dimaksudkan agar ragam gerak yang akan disampaikan memiliki kekuatan atau penegasan pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting oleh penata tarinya.
Struktur gerak tari tersebut terbagi atas tiga hal, yakni gerak awal, gerak inti (pokok), dan gerak akhir. Pada gerak tersebut memiliki ragam gerak yang terinci secara baik.
Gerak awal merupakan gambaran dari gadis-gadis Jambi sedang berhias.
Penggambaran cara penyambutan tamu yang dilakukan oleh masyarakat dengan memvisualkan bahwa gadis-gadis Jambi berdandan untuk menjaga kecantikan agar dipandang rapi, indah, dan cantik dihadapan para tamu.
Pada gerak inti merupakan penggambaran gerakan menerima tamu dengan lemah lembut, sopan dan santun.
Sementara gerak akhir melambangkan kebahagiaan dalam menerima tamu yang datang ke Provinsi Jambi dengan disuguhkan sekapur dan sirih.