Satelit yang berada di atas lokasi di Bumi berada di orbit Bumi geosinkron, atau GEO.
Satelit-satelit ini mengorbit sekitar 23.000 mil (37.015 km) di atas ekuator dan menyelesaikan satu revolusi mengelilingi Bumi tepat setiap 24 jam.
Satelit yang menuju GEO pertama kali pergi ke orbit elips dengan puncak sekitar 37.015 km.
Menembakkan mesin roket di apogee kemudian membuat orbitnya bulat.
Orbit geosinkron juga disebut geostasioner.
Baca juga: Urutan Struktur Cerita Fantasi Lengkap dengan Pengertian dan Ciri Umumnya
Sejarah
Dikutip dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, orbit adalah lintasan planet mengelilingi matahari.
Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut paham geosentris, yaitu sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta.
Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi manusia yang terbatas, yang setiap hari mengamati matahari, bulan dan bintang bergerak, sedangkan bumu dirasakan diam.
Anggapan ini dikembangkan oleh astronom Yunani Claudius Ptolemeus (100–170 M) dan bertahan hingga 1400 tahun.
Menurutnya, bumi berada di pusat tata surya.
Matahari dan planet-planet mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar.
Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus (1473–1543) mencetuskan model heliosentris.
Heliosentris artinya bumi beserta planet-planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar.