Bukankah saat itu kita melakukan pemilihan secara terbuka dan jujur, Do? Ingat, kan kata Bu Aneke? Kita harus sportif. Yang tidak terpilih harus berbesar hati mau memberikan kesempatan kepada yang lainnya,” Damar menimpali.
“Bu Aneke juga bilang, dengan bersikap sportif sebetulnya kita sudah menjadi pemenang. Menang karena mampu menunjukkan kebesaran jiwa untuk menerima kekalahan,” tambah Bimo.
Edo mengangguk, kemudian menyalami Bagus.
“Maafkan aku, Bagus. Sekarang aku sadar bahwa sikapku menjauhimu adalah salah besar. Kamu sahabat terbaikku, Bagus,” kata Edo. Edo dan Bagus pun bersalaman erat. Damar dan Bimo tersenyum melihatnya.
Apa pendapatmu tentang cerita tersebut? Apakah kamu dapat memahami isi ceritanya? Kamu dapat menceritakan pemahamanmu tentang isi cerita tersebut melalui gambar yang kamu buat sendiri sesuai imajinasimu berdasarkan bacaan tersebut.
Ayo Menulis
Berdasarkan cerita fiksi di atas, lakukanlah kegiatan berikut ini secara mandiri.
A. Bagilah cerita di atas menjadi tiga bagian yaitu awal cerita, tengah, dan akhir cerita. Tentukanlah pokok pikiran pada bagian cerita tersebut. Lalu, tuliskanlah pokok pikiran atau ide cerita pada setiap bagian pada diagram berikut ini.
Kunci Jawaban Halaman 113 - 115
B. Bacalah kembali cerita di atas dan juga hasil pekerjaanmu sebelumnya. Bayangkanlah kamu ada di dalam cerita itu dan ingin menjelaskannya kepada temanmu dengan menggunakan sebuah gambar. Buatlah gambarmu dalam bentuk gambar berseri. Pada setiap gambarnya, kamu dapat memberikan keterangan tambahan. Gunakan kertas ukuran A4 kemudian bagi menjadi empat. Gunakanlah keempatnya untuk menggambarkannya.
C. Tukarkanlah gambarmu dengan temanmu yang lain dan mintalah pendapat mereka. Apakah ada persamaan dan perbedaan antara gambar dan keterangan yang kamu buat dengan milik temanmu? Diskusikan mengapa terjadi persamaan dan perbedaan.
Jawaban:
- Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa merupakan tanggung jawab setiap warga negara.
- Sikap mementingkan diri sendiri merupakan salah satu sikap yang dapat mengancam usaha persatuan dan kesatuan bangsa.