TRIBUNNEWS.COM - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) rencannya akan digelar serentak pada Juli 2021.
Namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menjelaskan persiapan PTM Juli 2021 mendatang dimulai dari sekarang.
"Untuk mencapai target tatap muka bulan Juli, sekolah harus melakukan tatap muka mulai dari sekarang," ujar Nadiem dikutip dari KompasTV, Jumat (2/4/2021).
Nadiem menerangkan, PTM terbatas berbeda pada pembelajaran pada umumnya.
Bagi sekolah yang guru-gurunya telah divaksin, harus segera melakukan pembelajaran tatap muka.
PTM dapat diselenggarakan dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: SMP di Ponorogo Siap Buka Lagi Sekolah Mulai 5 April, Selenggarakan Belajar Tatap Muka
Baca juga: Nadiem: Indonesia Ketinggalan, 85 Persen Negara Asia Pasifik Sudah Sekolah Tatap Muka
Syarat lain, baik murid, guru maupun civitas akademik harus menerapkan dan mematuhi segala peraturan protokol kesehatan.
"Sekolah harus menerapkan protokol kesehatan dan harus segera memenuhi prokes untuk segera melakukan tatap muka pembelajaran, bisa dua kali sminggu, tiga kali seminggu, nggak apa-apa," ujar Nadiem.
Selain itu, syarat sekolah yang akan menyelenggarakan PTM yakni guru-gurunya harus sudah melakukan vaksinasi.
Nadiem berharap, program vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan ditargetkan bisa selesai di akhir Juni 2021.
"Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai hari ini. Jadi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi, maka bisa belajar tatap muka," tegas dia.
Kebijakan ini tentunya mendapatkan banyak respons dari banyak pihak.
Baca juga: KPAI Pengawasan Persiapan Pembukaan Sekolah Harus Dimaksimalkan
Dikutip dari tayangan live Kompas TV pada Jumat (2/4/2021), Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban merespon kebijakan uji coba PTM ini.
Menurut pendapat Zubairi, vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidikan saja tidaklah cukup.