Ada yang berpendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang.
Kemudian, ada yang berpendapat di Jambi, bahkan ada juga yang berpendapat di luar Indonesia.
Akan tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi.
Ketika pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai menunjukkan kemunduran, Sriwijaya berpindah ke Jambi.
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa.
Ia memerintah sekitar abad ke-9 M.
Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan.
Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga dan Dewi Tara dari Sriwijaya.
Hal tersebut diterangkan dalam Prasasti Nalanda.
Balaputradewa adalah seorang raja yang besar di Sriwijaya.
Raja Balaputradewa menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala yang saat itu diperintah oleh Raja Dewapala Dewa.
Raja ini menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk pendirian sebuah asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda, yang dibiayai oleh Balaputradewa, sebagai “dharma”.
Hal itu tercatat secara baik dalam Prasasti Nalanda, yang saat ini berada di Universitas Nawa Nalanda, India.