Bahkan bentuk asrama itu mempunyai kesamaan arsitektur dengan Candi Muara Jambi, yang berada di Provinsi Jambi saat ini.
Hal tersebut menandakan Sriwijaya memperhatikan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan agama Buddha dan bahasa Sansekerta bagi generasi mudanya.
Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Sriwijaya cukup luas.
Daerah-daerah kekuasaannya antara lain Sumatera dan pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, Semenanjung Melayu, dan hampir seluruh perairan Nusantara.
Bahkan Muhammad Yamin menyebutkan Sriwijaya sebagai negara nasional yang pertama.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang penting adalah prasasti.
Prasasti-prasasti itu ditulis dengan huruf pallawa dengan bahasa Melayu Kuno.
Lima prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, di antaranya:
1. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.
Prasasti ini berangka tahun 605 Saka (683 M).
Isinya antara lain menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) menggunakan perahu.
Ia berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara 20.000 personel.