Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi SDN Tambora di Desa Oi Bura, Kabupaten Bima, NTB yang terpencil di tengah perkebunan kopi, tak menyurutkan tekad Sugeng Purnomo untuk mengajar murid-muridnya.
Jarak dari rumah Sugeng ke sekolah berjarak sekitar 12 Km.
Dirinya harus menembus kawasan hutan untuk memberikan pembelajaran ke murid-muridnya.
Sugeng yang mengajar di kelas tiga, mengungkapkan sekolah telah diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka.
Dirinya mengaku cukup antusias memberikan pembelajaran secara langsung.
Pasalnya, Sugeng mengatakan pembelajaran secara daring yang dilakukan akibat pandemi Covid-19 tidak bisa dilaksanakan di sekolahnya karena tidak ada jaringan.
Baca juga: Kisah Guru di Sangihe Berjuang Beri Pembelajaran di Masa Pandemi Dalam Keterbatasan
"Kegiatan belajar mengajar tatap muka sudah masuk dua minggu.
Sebelumnya sistemnya kan enggak bisa sistem daring di sini. Kalau di sekolah tidak ada jaringan," tutur Sugeng.
Demi menghadirkan pembelajaran terhadap siswa, para guru di SDN Tambora sempat memberikan pembelajaran secara langsung ke rumah siswa.
Para siswa dibagi kelompok yang terdiri dari lima hingga 10 orang.
Meski begitu, Sugeng mengatakan antusiasme para siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan model ini.
Banyak siswa yang malah membantu orang tuanya berkebun di ladang.
Bahkan ketidakhadiran siswa, kata Sugeng, semakin meninggi ketika sedang musim panen datang.