Ade seperti ingin menubruk kakaknya yang sedang terbaring itu. Kak Nina jadi terheran-heran dibuatnya.
“Ada apa, De? Kenapa kau tiba-tiba begini?” tanya Kak Nina.\
“Maafkan aku, kak. Sebenarnya aku tidak ada ulangan… Aku cuma malu mengantarkan kue-kue itu “ Ade langsung saja menangis. Suaranya jadi tidak jelas terdengar.
“Sudahlah, jangan menangis. Yang penting kau sudah menyadari kesalahanmu dan tak akan mengulanginya lagi. Untuk kali ini tak apa-apa. Kakak memaafkanmu, De,” Lembut suara Kak Nina menyejukkan hati Ade. Mengobati rasa sesalnya agar tidak berkepanjangan.
Dan keesokan harinya, Kak Nina masih sakit. Ade benar-benar melaksanakan apa yang dijanjikannya kepada kakaknya. Tanpa ragu lagi Ade menjinjing keranjang kue-kue. Dengan sepeda ia berkeliling mengantar kue-kue itu ke warung-warung. Tak ada yang mengejek, tak ada yang menggoda, tak ada rasa malu. Yang ada adalah rasa tanggung jawab yang besar.
Ayo Menulis
Berdasarkan cerpen “Tanggung Jawab Ade”, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapa tokoh dalam cerpen “Tanggung jawab Ade”
Jawaban:
Ade, Kak Nina, Ibu, Bapak, Yova, Vina, Papa Yova, Bik Icih, dan Pak Adi
2. Berapa anggota keluarga Ade?
Jawaban:
4 orang, Bapak Ade, Ibu Ade, Kak Nina, dan Ade
3. Siapa yang biasa mengantar kue setiap pagi ke warung-warung?