TRIBUNNEWS.COM - Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan energi listrik.
Contoh sederhananya adalah pada penggunaan lampu atau benda elektronik lainnya.
Pada Malam hari, lampu digunakan sebagai penerangan di rumah, kantor ataupun di jalan.
Selain lampu, energi listrik juga dimanfaatkan untuk mengoperasikan berbagai alat hasil teknologi untuk menunjang kehidupan manusia.
Namun, penggunaan listrik yang berlebihan akan membawa dampak yang buruk bagi bumi.
Besarnya emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan batu bara adalah penyumbang terbesar terjadinya global warming.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Rangkaian Listrik dan Bentuk Rangkaian Paling Umum
Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik adalah dengan menggunakan energi listrik seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan peralan berdaya lebih kecil.
Selain harus menghemat, penggunaan listrik harus dilakukan dengan hati-hati.
Korsleting adalah satu diantara bahasa penggunaan listrik yang paling sering dijumpai.
Umumnya, korsleting terjadi karena adanya konduktor positif dan negatif di dalam kabel yang saling berhubungan satu sama lain.
Hal tersebut disebabkan oleh penyambungan kabel-kabel listrik yang tidak memperhatikan kutub-kutub listrik atau adanya konduktor kabel yang tidak tertutup isolator dengan baik.
Konduktor dalam kabel yang saling terhubung tersebut mengakibatkan hubungan pendek sehingga dapat memicu timbulnya arus yang sangat besar pada kabel, dan akan menghasilkan energi panas yang luar biasa dalam waktu singkat.
Biasanya, energi panas ini disertai dengan ledakan kuat dengan suhu sangat tinggi sehingga mampu membakar benda-benda yang ada di sekitarnya.