TRIBUNNEWS.COM - Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas sosial merupakan perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.
Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah.
Mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus
Baca juga: Materi Sekolah: Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik
Dalam buku IPS Kelas VIII Kemdikbud RI, dijelaskan mengenai mobilitas vertikal, horizontal, hingga faktor pendorong terjadinya mobilitas, yaitu:
A. Bentuk Mobilitas Sosial
Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan atas mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal.
Mobilitas sosial positif/naik yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Mobilitas sosial negatif/turun yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih buruk.
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat.
Pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).