Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini memang membuat banyak sektor bisnis termasuk lembaga pendidikan bahasa Inggris seperti Wall Street English (WSE) Indonesia turut terkena dampaknya.
Untuk mempertahankan bisnisnya di Indonesia yang telah dibangun sejak 2007 lalu, WSE Indonesia menggunakan 'A Winning Mindset' sebagai pola pikir yang mendorong mereka untuk tidak menyerah dalam menghadapi pandemi ini.
Karena sebagai suatu bisnis yang ingin tetap bertahan, harus ada strategi yang digunakan dalam menyelamatkan keberadaan WSE di Indonesia saat situasi pandemi membuat banyak sektor bisnis mengalami 'ketidakpastian ekonomi'.
CEO WSE Indonesia, Kish Gill mengatakan, saat pandemi dimulai, pihaknya harus memutuskan beberapa hal yang harus diprioritaskan dalam menyelamatkan bisnis sekaligus menjaga kepercayaan member.
Ada 3 prioritas yang diutamakan WSE Indonesia saat pandemi mulai mempengaruhi aktivitas belajar para member hingga laju bisnis lembaga pembelajaran bahasa Inggris ini.
Baca juga: Kampus Ini Siapkan Beasiswa untuk Mahasiswa Baru, Berikut Pilihan Prodi yang Bisa Diambil
Kish menyebut prioritas yang pertama adalah menjaga pelayanan dan pembelajaran bagi para member agar mereka tetap teredukasi, meskipun situasi untuk belajar secara tatap muka tidak dapat dilakukan.
Baca juga: Kampus di Jakarta Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas
Sehingga WSE Indonesia memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran secara daring (online).
"Jadi pada saat itu kita memutuskan bahwa prioritas kami ada 3. Nomor satu adalah member-member kami, di mana kita masih bisa memberi pelayanan dan pembelajaran secara online kepada mereka dengan penerapan teknologi yang tepat," ujar Kish, dalam virtual press conference bertajuk 'Staying Competition in The Pandemic with A Winning Mindset', Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Startup goKampus Mudahkan Calon Mahasiswa Daftar Kuliah di Luar Negeri
Kemudian pihaknya juga harus mencari cara agar bisa tetap mempertahankan para karyawannya, agar mereka tidak khawatir terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menyadari bahwa selama ini, laju bisnis WSE Indonesia pun turut ditopang dengan kinerja bagus para karyawan.
"Nomor dua adalah karyawan kami, karena karyawan kami sudah berjuang cukup enough untuk make sure bisnis kita terus berlangsung," jelas Kish.
Lalu prioritas ketiga, kata dia, adalah stakeholder-stakeholder lainnya seperti vendor. Kish kembali menekankan bahwa strategi yang diterapkan dalam memastikan agar bisnis ini tetap berlangsung adalah dengan mengadaptasi teknologi digital.
Ini tentunya juga banyak dilakukan berbagai pihak saat pandemi mewajibkan mereka untuk 'di rumah saja'. Strategi lainnya adalah menekan budget seminimal mungkin untuk menjamin keberlangsungan bisnis di tengah melesunya ekonomi.
Ia mengaku cukup bangga karena saat banyak sektor bisnis memangkas pengeluaran dengan melakukan PHK terhadap karyawannya, WSE justru tidak melakukannya.