Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan tersendiri.
Keistimewaan itu terdapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya.
Hampir semua motif hias pada ukiran Toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat ditemukan pada karya ukiran dari daerah lain.
Lain halnya dengan ukiran Bali yang kebanyakan bersifat naturalis.
Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
3. Karya Seni Tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman.
Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa.
Dua kota di wilayah Jawa Tengah yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober, Berikut Sejarah dan Asal-usul Batik
Batik Surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri.
Ragam hias pada batik Surakarta mengandung beberapa simbol, contohnya ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air.
Warna-warna batik Surakarta monoton dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, serta merah marun.
Sebaliknya, batik Pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.