TRIBUNNEWS.COM - Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu.
Dikutip dari Buku Tematik Siswa SD/MI Kelas V Tema 5 Ekosistem (2017) oleh Diana Puspa Halaman 49, komponen-komponen di dalam ekosistem dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah.
Misalnya pada saat musim hujan, sebuah kebun akan mendapatkan lebih banyak air hujan daripada saat musim kemarau dan tanaman pun tumbuh dengan baik.
Tikus-tikus tanah juga akan mendapatkan lebih banyak makanan daripada biasanya.
Kondisi ini akan meningkatkan populasi tikus tanah di kebun tersebut.
Baca juga: Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem, Berikut Tiga Jenis Simbiosis dalam Kehidupan
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Ekosistem serta Makhluk Hidup yang Tinggal di Dalamnya
Peningkatan jumlah tikus tanah akan mengakibatkan meningkatnya populasi ular tanah.
Peningkatan ini disebabkan ular tanah mendapatkan banyak makanan berupa tikus tanah pada musim tersebut.
Sementara pada musim kemarau, air hujan yang turun di kebun akan berkurang.
Tanaman tumbuh lebih lambat dan makanan yang dihasilkan juga lebih sedikit.
Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tanaman di kebun.
Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang karena berkurangnya sumber makanan pada musim itu.
Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun karena kegiatan manusia.
Contoh perubahan alami adalah perubahan musim, bencana alam seperti gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir.
Sementara perubahan ekosistem juga dapat disebabkan karena manusia.