Kemudian, inverter mengubah listrik DC menjadi listrik arus bolak-balik (AC).
Setelah proses tersebut terjadi, listrik digunakan, lalu diumpankan ke jaringan atau disimpan dalam baterai.
Dalam konfigurasi jaringan yang seimbang, panel surya menghasilkan daya pada siang hari yang kemudian digunakan di rumah pada malam hari.
Baca juga: 10 Fenomena Astronomis 2022: Puncak Meteor Quadrantid, Bulan Purnama Super, dan Gerhana Bulan Total
Tipe teknologi dalam panel surya
1. Photovoltaics (PV)
Ketika matahari bersinar ke panel surya, energi dari sinar matahari diserap oleh sel-sel PV di panel.
Energi ini menciptakan muatan listrik yang bergerak sebagai respons terhadap medan listrik internal di dalam sel, menyebabkan listrik mengalir.
Perangkat PV dapat digunakan untuk memberi daya apa pun, mulai dari elektronik kecil seperti kalkulator dan rambu lalulintas hingga rumah dan bisnis komersial besar.
2. Concentrating Solar-Thermal Power (CSP)
Teknologi ini menggunakan cermin untuk memantulkan dan memusatkan sinar matahari ke penerima.
Kemudian, penerima mengumpulkan energi matahari dan mengubahnya menjadi panas.
Panas tersebut dapat menghasilkan listrik atau disimpan untuk digunakan nanti.
Selain itu, teknologi pemusatan tenaga surya-termal (CSP) dapat menghasilkan listrik dengan mengubah energi dari sinar matahari menjadi daya turbin.
Biasanya, teknologi ini digunakan di pembangkit listrik yang sangat besar.
Baca juga: Hujan di Kala Matahari Terlihat Bersinar Memang Bukan Mitos, Berikut Penjelasannya