TRIBUNNEWS.COM - Iklim dan bentuk muka bumi mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Hal ini dapat diketahui dari corak kehidupan masyarakat Indonesia pada masa praaksara.
Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VII 2017 oleh Ahmad Mushlih, dkk, kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa.
Yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Baca juga: Mengenal Jenis Gerhana Matahari Total, Cincin, dan Sebagian, serta Gerhana Bulan Total dan Penumbra
Baca juga: Mengenal Kondisi Bumi: Bentuk, Rotasi, hingga Revolusi Bumi
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan dari sejak Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens sangat bergantung pada kondisi alam.
Mereka tinggal di padang rumput dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai.
Daerah itu juga merupakan tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda, monyet, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa.
Hewan-hewan inilah yang kemudian diburu oleh manusia.
Selain berburu mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan.
Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam sistem hidup manusia Praaksara (masa berburu dan mengumpulkan makanan) yaitu membuat alat-alat dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam.
Selain itu, manusia Praaksara juga membutuhkan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari.
Api dibuat dengan cara menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah disiapkan.