Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik melalui hubungan dengan lingkungan sekitar.
Lembaga pendidikan meliputi jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
Selain itu, lembaga pendidikan dapat dikatakan sebagai lembaga sosial lanjutan setelah keluarga.
Melalui lembaga pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas.
Anak juga akan belajar bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan menghemat sumber daya alam.
Pada masa pra aksara nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya tulis, senang berburu, berpindah-pindah, dan suka sekali berkumpul di saat senja dan malam hari, melingkari api unggun dan saling berbagi pengalaman hari itu.
Pendidikan di masa ini adalah tentang segala cara untuk bertahan hidup (seperti membuat api) dan berkenalan dengan alam raya.
Selanjutnya pada bercocok tanam, perkembangan pendidikan dimulai dari cara hidup menetap, kemudian belajar meramu hasil buruan, lalu berkembang lagi dengan belajar bercocok tanam di lahan sekitar tempat yang mereka tinggali.
Perkembangan berikutnya, mereka mulai mencoba membuat peralatan untuk mempermudah hidup.
Misalnya, alat yang tadinya berbahan batu kasar dirubah menjadi lebih halus.
Terakhir, masa ini ditandai dengan adanya sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).
Pada masa kerajaan Hindu dan Buddha, pendidikan dipengaruhi ajaran agama tersebut.
Pada zaman Hindu dan Buddha, perkembangan pendidikan disesuaikan dengan pusat pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang berkembang bersama kerajaan besar yang ada di Jawa dan Sumatra.
Lalu, kedua agama tersebut berkembang ke berbagai negara di Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya memengaruhi kebudayaan Indonesia begitu juga dengan pendidikan yang diajarkan agama Hindu-Budha.