News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pers Nasional

Profil Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional dan Jurnalis Kritis Medan Prijaji

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tirto Adhi Soerjo adalah Bapak Pers Nasional dan jurnalis kritis dari surat kabar Medan Prijaji.

Ia gemar menulis dan mengirimkan tulisannya ke beberapa surat kabar dalam bahasa Belanda dan Jawa.

Tirto juga pernah membantu Chabar Hindia Olanda pimpinan Alex Regensburgh selama dua tahun.

Ia lalu pindah menjadi redaktur Pembrita Betawi, Pimpinan F. Wriggers, yang tak lama kemudian digantikan oleh Tirto.

Tirto Adhi Soerjo mengenyam pendidikan di sekolah HBS Belanda dan meneruskan studinya sebagai mahasiswa kedokteran di STOVIA, Batavia.

Namun, karena lebih sibuk menulis di media masa, ia akhirnya tidak menyelesaikan sekolah dokternya.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Pers Nasional 9 Februari 2022, Dapat Dibagikan di Instagram dan WA

Karier Tirto Adhi Soerjo di Bidang Jurnalistik

Ilustrasi koran ()

Selama tinggal di Bandung, Tirto mendirikan 3 surat kabar, yakni Soenda Berita (1903-1905), Medan Prijaji (1907), dan Poetri Hindia (1908).

Surat kabar Medan Prijaji menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) dan seluruh proses produksi dan penerbitannya dikerjakan oleh pribumi asli, sehingga dianggap sebagai surat kabar Nasional yang pertama kali terbit.

Medan Prijaji digemari oleh masyarakat pada waktu itu, karena adanya satu rubrik khusus yang menyediakan penyuluhan hukum gratis.

Lalu, pada 1906 (dua tahun sebelum organisasi Budi Utomo lahir), Tirto telah mendirikan organisasi pribumi bercorak modern pertama yang diberi nama Sarikat Priyayi.

Perkumpulan inilah yang kemudian melahirkan surat kabar Medan Prijaji pada tahun 1907.

Tirto bersama H.O.S Tjokroaminoto, lalu mendirikan Sarikat Dagang Islam (SDI), yang kelak berubah menjadi Sarekat Islam, pada tahun 1909 di Jakarta.

Tirto Adhi Soerjo dan Pemikiran Kritisnya

Ilustrasi masa penjajahan Belanda ke Indonesia. ()

Dikutip dari laman Kemdikbud, Tirto adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini