Keduanya sangat merindukan anak, tetapi Tuhan mentakdirkan mereka tidak memiliki anak.
Secara ekonomi, kedua petani sederhana itu jauh dari layak, sangat miskin sekali.
Namun, semangat untuk bekerja mereka luar biasa.
“Ya Tuhan, turunkan kepada kami rezeki dari langit. Kami ingin hidup layak” pinta Pak Petani dengan nada berharap.
Setelah berdoa di rumah, ia pun bergegas ke ladang.
Walau ladang orang lain, ia tetap bekerja sepenuh hati demi bertahan hidup.
Sang istri kadang ke sawah membantu, dan kadang di rumah.
“Apa itu, kok ada benda jatuh dari langit ?”
Pak petani itu kaget karena melihat sebuah benda jatuh ke sawah, tak jauh dari posisinya mencangkul.
Karena penasaran, ia melihat sekeliling dan memastikan bahwa itu bukan perbuatan orang lain.
“Benda apa ya? Kok aneh, tidak ada angin dan hujan, tiba-tiba ada benda jatuh”.
Ia pun memeriksa benda itu yang ternyata jatuh di antara padi di sawah.
Ternyata benda itu sebuah kendi. Kendi itu tidak pecah karena jatuh dilumpur sawah.
Pak Petani berusaha memeriksa isi kendi.