News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prospek Kerja Jurusan Teknik Industri: Cost Control Engineer hingga Engineering Manager

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reky Makapedua, Technical Engineer Palapa Ring Tengah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, melihat peta titik infrastruktur Program jaringan Palapa Ring Tengah oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang tersebar di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

TRIBUNNEWS.COM - Teknik Industri merupakan salah satu progam studi di Fakultas Teknik di berbagai universitas di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi ITB, progam studi Teknik Industri kerap dikaitkan dengan ketidakjelasannya.

Hal tersebut dikarenakan apa yang dihasilkan tidak mudah dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Yang kedua adalah, hampir semua dipelajari di Teknik Industri.

Ilustrasi proyek konstruksi (ISTIMEWA)

Di Teknik Industri, kamu akan belajar membubut dan mengelas bersama dengan teman-teman di Teknik Mesin.

Kamu juga akan diajak membuat rangkaian elektronik yang merupakan bidang dari Teknik Elektro.

Bahkan, kamu akan membuat program dan basis data yang merupakan salah satu fokus dari teman-teman Teknik Informatika.

Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu Teknik Industri memelajari pengetahuan, pendekatan, pola pikir, prinsip-prinsip dan keterampilan yang tetap berakar pada keilmuan teknik, yaitu perancangan (desain).

Objek yang dirancang adalah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi.

Berikut ini prospek kerja mahasiswa lulusan Teknik Industri yang Tribunnews rangkum dari AlphaPay:

1. Cost Control Engineer

Cost Control Engineer merupakan salah satu bidang dengan prospek kerja yang cerah.

Cost Control Engineer bertugas mengendalikan seluruh faktor yang ada di dalam pabrik.

Tak hanya itu, mereka yang bekerja sebagai Cost Control Engineer juga mengendalikan faktor-faktor pekerjaan.

Hal tersebut ditujukan agar seluruhnya berjalan dengan biaya yang efisian.

Mereka yang bekerja sebagai Cost Control Engineer harus memahami lingkup kerja.

Seorang Cost Control Engineer juga harus pandai menilai potensi risiko dan masalah yang berkaitan dengan biaya.

Gaji seorang manajer Cost Control Engineer rata-rata adalah Rp 15 jutaan.

Untuk seorang supervisor, sekitar Rp 7 jutaan.

Lalu, untuk staf Cost Control Engineer, sekitar Rp 4,7 jutaan.

2. Project Manager

Bidang keahlian manajemen proyek terlibat dalam perancangan kerja, mengimplementasi rancangan kerja, hingga berkomunikasi dengan pemberi proyek yang berupa laporan kemajuan pekerjaan.

Maka, pekerjaan manajer proyek akan terlibat dalam merencanakan, melaksanakan, mengontrol, serta mengevaluasi proyek agar sesuai anggaran.

Dengan tanggung jawab yang besar, seorang manajer senior atau direktur menajar akan digaji skitar Rp 30 jutaan.

Sedangkan untuk seorang asisten manajer proyek digaji sekitar Rp 12-17 jutaan.

3. Engineering Manager

Ilustrasi - Engineerin Manager (yourfreecareertest.com)

Engineering Manager memiliki banyak tugas di bidang manajerial, baik manusia, material, dan menjalis komunikasi dengan pemberi pekerjaan.

Selain itu, seperti kebanyakan manajer lainnya, seorang Engineering Manager juga memberikan petunjuk dan mengarahkan tim dalam pekerjaan.

Tak hanya itu, mereka yang bekerja sebagai engineering manajer juga harus menyelesaikan segala permasalahan yang timbul selama pekerjaan berlangsung.

Engineering Manager bertanggung jawab untuk memastikan pelaksaan harus sesuai rencana.

Gaji dari Engineering Manager berkisar dari Rp 7-18 juta.

4. Health Safety Environment Engineer (HSE)

Mereka yang bekerja di HSE akan bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja.

Seorang HSE harus memastikan perusahaan tempatnya bekerja untuk menerapkan program K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) secara efektif.

Bukan hanya mengontrol, pekerjaan HSE juga harus mampu membuat sistem dan kebijakan yang tepat dan efektif.

Hal tersebut ditujukan agar produktifitas perusahaan tidak menurun.

HSE dapat menerima gaji sekitar Rp 8 juta sebagai staf.

Bagi supervisor atau koordinator bisa digaji Rp 10 jutaan.

5. Ahli Logistik

Aktivitas produksi air mineral dalam kemasan (AMDK) Le Minerale di pabrik Mayora Grup, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (16/10/2019). Pelepasan dua kontainer Le Minerale ekspor perdana ke Singapura pada Rabu dihadiri Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito dan Presiden Direktur Mayora Group, Andre Atmadja. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Para Ahli Logistik memiliki tugas untuk mengelola supply chain managemen atau rantai pasokan.

Ahli Logistik juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengatur material.

Selain itu, mereka juga harus melakukan pendataan keluar masuknya barang.

Staff logistik digaji sekitar Rp 6-9 jutaan.

Sedangkan untuk asisten manajer bisa mendapatkan Rp 10 jutaan.

Seorang manajer bisa mendapatkan hingga Rp 25 jutaan.

6. Project Management Analyst

Ilustrasi - Analis Data (geeksforgeeks.org)

Para analis biasanya diisi oleh mid manager dengan pengalaman kerja di bawah manajer proyek.

Seorang analis memiliki tanggung jawab untuk mengolah big data atau data besar.

Mereka harus mampu mengumpulkan data penting untuk membantu berjalannya suatu proyek.

Seorang analis proyek digaji Rp 17-20 jutaan

*) Gaji di masing-masing perusahaan bisa berbeda

(Tribunnews.com, Renald)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini