Selain melahirkan dokter yang cakap dalam bidang kesehatan, STOVIA juga melahirkan tokoh-tokoh aktivis cendekiawan yang berintelektual.
Aktivis-aktivis kritis ini membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia.
Tokoh tersebut adalah dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional.
STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja-remaja pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme.
Di sana mereka bertukar pikiran dan ide untuk memajukan bangsa ini serta bangkit dari keterpurukan kolonialisme pemerintah Hindia-Belanda.
Baca juga: Tema Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022 Lengkap Beserta Link Download Logonya
Berdirinya Boedi Oetomo
Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA.
Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908.
Boedi Oetomo bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik.
Selain dr. Sutomo, berdirinya Boedi Oetomo tidak terlepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA.
Wahidin sebelumnya bertemu dengan dr. Sutomo dan Suraji untuk mengemukakan ide-idenya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Setelah pertemuan tersebut dr. Sutomo pun mengadakan pertemuan secara nonformal dengan pelajar-pelajar STOVIA untuk membahas berdirinya organisasi yang bersifat nasional.
Pertemuan itu pun membuahkan hasil yang positif, yaitu lahirnya “Perkumpulan Boedi Oetomo”.