Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Agustinus Purna Irawan mengatakan pihaknya berupaya menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek.
Menurutnya, Untar tidak hanya berfokus pada sisi intelektual mahasiswa, tetapi juga harus memiliki kemampuan berbisnis dengan terus berinovasi.
"Entrepreneur harus mampu berpikir melampaui batas atau visioner, bergerak maju, memiliki values positif, menghasilkan pemikiran cerdas sehingga bisa menapak lebih jauh dan mampu bersaing secara kompetitif," ujar Agustinus melalui keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: Kemendikbudristek: Festival Musik Tradisi Perkuat Pemajuan Kebudayaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara (FEB Untar) menggelar Entrepreneur Week (EW) setiap tahunnya, untuk melatih mahasiswa menjadi seorang entrepreneur handal.
Acara ini bertemakan Seizing Opportunities in The Multiverse Era, Entrepreneur Week ke-18.
Agustinus mengatakan kegiatan ini sangat positif karena dapat mencetak entrepreneur sebagai salah satu penggerak perekomomian antara lain melalui kepemilikan Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Kami berharap hasil karya berupa produk atau jasa yang akan dipamerkan mahasiswa, ke depannya akan terwujud menjadi bisnis yang nanti dapat membantu perekonomian nasional,” ujar Agustinus.
Sementara itu, Dekan FEB Sawidji Widoatmodjo mengatakan bahwa inovasi tidak akan berhasil menjadi produk tanpa adanya entrepreneur.
"Kolaborasi sangat diperlukan untuk melahirkan banyak entrepreneur muda, salah satunya Michael Irawan (alumni FEB Untar) yang telah sukses menjadi Fashion Designer ternama," kata Sawidji.
Baca juga: Sekretariat Mapala Kampus UBD Palembang Diserang, 3 Mahasiswa Alami Luka Tusuk, Polisi Turun Tangan
Memupuk mahasiswa memiliki kemampuan berwirausaha, kata Sawidji, menjadi salah satu program MBKM Kemendikbudristek yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa.
Menurutnya, belajar melalui kegiatan EW akan membentuk mahasiswa berani mengambil keputusan untuk menjadi wirausaha mandiri.
"Saya berharap mahasiswa FEB Untar mampu memberikan gagasan produk baru yang bisa dinikmati masyarakat luas,” katanya.
Acara yang merupakan kolaborasi antara prodi S1 Manajemen, Design Interior, dan Teknik Informatika, diiikuti oleh 30 kelompok.
Kerja tim yang berisi dari mahasiswa berbagai prodi, harus dapat dimanfaatkan untuk saling mengisi.
Skill yang dimiliki masing-masing mahasiswa sesuai bidang ilmunya dapat menghasilkan suatu produk atau jasa yang lebih bernilai jual. (*)