- Sistematis, artinya atlas disusun dengan urutan yang jelas, dimana urutan tersebut dapat dimulai dari suatu daerah yang lebih kecil/sempit, kemudian daerah yang lebih besar/luas.
3. Globe
Bentuk globe mirip dengan bumi, yaitu bulat dengan poros yang dapat diputar.
Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu.
Poros pada globe dibuat miring seperti bumi yang juga miring sebesar 66,50 dari bidang edarnya atau disebut bidang ekliptika.
Walaupun bentuknya mirip dengan bumi, namun globe memiliki kelemahan, yaitu:
- Skala globe terlalu kecil sehingga informasinya tidak lengkap atau masih bersifat umum. Banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe.
- Globe tidak mudah di bawa ke mana-mana seperti halnya peta yang bisa dilipat.
Globe juga memiliki kelebihan, di antaranya:
- Bentuk globe menyerupai bentuk bumi yang sebenarnya.
- Letak astronomis dan geograļ¬s pada globe mudah dipelajari karena mengikuti bentuk bumi.
Pada peta, garis lintang dan garis bujur merupakan hasil proyeksi yang mengandung unsur distorsi atau kesalahan.
- Gambar daratan dan lautan pada globe dapat terlihat persebarannya sesuai dengan kenyataan.
- Pembagian iklim matahari dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan globe.
- Globe dapat menirukan gerakan rotasi bumi dan posisi bumi terhadap ekliptika. (*)