TRIBUNNEWS.COM - Bullying atau perundungan bisa terjadi oleh siapapun.
Namun, perundungan pun bisa dihentikan oleh siapapun, termasuk guru.
Merangkum UNICEF, berikut ini yang harus dilakukan guru atau tenaga pendidik jika ada perundungan atau pelecehan di sekolah:
Kepada Korban
- Tanggapi keluhan atau laporan korban dengan serius
- Tunjukkan empati
Baca juga: Tak Hanya Dipaksa Setubuhi Kucing, Bocah SD di Tasikmalaya Mengaku Kerap Dipukul Teman- temannya
- Hargai dan berterima kasih pada korban karena telah melapor
- Yakinkan kepada korban bahwa hal tersebut bukan merupakan kesalahannya
- Bantu korban perundungan untuk membela dirin, misal membantunya mengatakan bahwa korban tidak suka saat dirundung oleh temannya
- Tanya korban tentang apa yang bisa diperbuat guru agar korban merasa aman di sekolah
- Berbicara pada setiap anak yang terlibat dalam tempat atau waktu yang terpisah
- Jangan menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki anak-anak tersebut, serta hargai kejujuran mereka.
- Pertimbangkan peran atau pengaruh kelompok sebaya.
Perundungan biasanya dilakukan oleh sebuah kelompok, namun jika dilakukan oleh satu orang dengan bantuan atau dukungan orang lain, maka semuanya harus menanggung konsekuensi bersama.
Tujuannya adalah agar anak tahu dampak perbuatan yang dilakukan
- Ambil tindakan kepada pelaku perundungan dengan memberitahu pelaku, orang tua, hingga ke kelasnya mengenai perkembangan kasus.
- Jika perlu, cari bantuan dari pihak eksternal, misalnya psikolog anak
Kepada Pelaku
- Dengarkan versi mereka, biarkan mereka bercerita sambil menghargai apa yang mereka ceritakan
- Tunjukkan empati serta membagikan perasaan anak yang menjadi korban ke pelaku perundungan.
- Garis bawahi perilaku yang tak pantas, ingatkan juga mereka akan aturan dan pedoman anti perundungan yang dibuat di sekolah.
- Bantu pelaku perundungan memahami alasan di balik perilaku tersebut.
Cari tahu, apakah ada masalah di rumah atau kurangnya perhatian di rumah, atau adanya pengalaman jadi korban perundungan sebelumnya.
- Terapkan konsekuensi tertentu, agar mereka belajar dari situasi ini.
Pemberian konsekuensi harus sesuai dan berhubungan dengan kesalahan dengan tetap menghormati pelaku serta masih masuk akal.
- Minta pelaku untuk memperbaiki kesalahannya, misalnya dengan meminta maaf dan melakukan sesuatu yang membuat korban menjadi merasa lebih baik.
- Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan.
- Bicaralah kepada orang tua mereka dan saling menyetujui rencana agar berbuat baik.
(Tribunnews.com)