TRIBUNNEWS.COM - Mengusung tema faktual "Wirausahawan Sejati di Era Digital", Wisuda XXII Universitas Multimedia Nusantara (UMN) diadakan secara onsite di ICE BSD.

Sesuai tema, wisuda XXII UMN mengajak wisudawan memahami proses menjadi seorang wirausahawan sejati.

Wisudawan juga diajak untuk mengerti apa yang penting dalam menyelaraskan keyakinan dan mimpi untuk meraih tujuan hidup.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Dr. Ninok Leksono, M.A. mengajak wisudawan untuk terus mengembangkan diri dan siap akan segala peluang serta tantangan baru.

Hal itu merupakan poin penting ketika menjadi wirausahawan sejati, baik di era digital maupun bukan.

Ninok berharap wisudawan paham dengan sifat-sifat teknologi, memahami regulasinya, dan menyadari kelemahan maupun tantangan yang ada.

"Pesan khusus saya pada wisudawan kali ini adalah terus menyimak peluang baru, dan menyimak tanpa modal dan persiapan, tapi dengan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan baru sesuai zaman. Semoga sukses," tutup Ninok.

Ketua LLDIKTI Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P turut hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Paris menyampaikan apresiasinya terhadap wisudawan, ia meyakini bahwa lulusan UMN akan menjadi pemimpin bangsa di era digital.

"Saya tidak heran jika UMN ini betul-betul menjadi inspiring university di Indonesia, tidak pernah juga ada perguruan tinggi dalam waktu sepuluh tahun langsung unggul. Karena memang kelihatannya visi dan misi dari UMN ini sangat futuristik."

"Misi dan visinya memang sangat luar biasa, dan saya ingin membagi visi dari UMN yang ingin menjadi perguruan tinggi unggulan di bidang ICT baik tingkat nasional maupun internasional yang menghasilkan lulusan yang berwawasan internasional dan berkompetensi tinggi dibidang atau di keahliannya disertai jiwa wirausaha dan budi pekerti luhur," ungkap Paris.

Co-Founder Everwhite Indonesia, Jessica Lin turut hadir dalam wisuda XXII UMN.

Dalam materinya, Jessica menceritakan awal kariernya sebagai seorang karyawan yang harus kerja lembur hingga pagi.

Jessica mendapatkan ide setelah beberapa kali pindah perusahaan untuk membuat produk kecantikan lokal di tengah gempuran produk luar negeri.