News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ditjen Diktiristek Rampungkan Program Matching Fund 2022

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada September 2022 ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, melalui Kedaireka, telah merampungkan program Matching Fund 2022.

Selama tujuh bulan sejak pembukaan pendaftaraan di tahun 2022 ini, Kedaireka berhasil mengumpulkan 5.407 proposal reka cipta dari 509 perguruan tinggi, 27.184 dosen serta 143.683 mahasiswa.

Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.

Baca juga: Dirjen Dikti Serahkan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi 2021 ke UNM

Platform Kedaireka sudah diluncurkan sejak 2020 lalu dan sasaran dari program ini adalah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di bawah binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi) yang bekerja sama dengan DUDI. Setelah perguruan tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal Matching Fund.

Dari total 5.407 proposal yang masuk, terbagi menjadi dua bagian yakni 4.761 proposal kategori perguruan tinggi (Dikti) dan 616 proposal kategori vokasi atau terapan (Diksi). Angka tersebut meningkat 410 persen dibanding tahun 2021 dengan jumlah proposal yang masuk sebanyak 1.231 yang terdiri dari 1.050 proposal Dikti dan 181 proposal Diksi.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam menyambut baik melonjaknya jumlah proposal reka cipta di tahun 2022. Nizam berharap hal ini bisa menjadi indikator meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mau berinovasi dan mewujudkannya melalui kolaborasi.

“Saya mengucapkan terima kasih atas antusiasme yang begitu besar terhadap Program Matching Fund Kedaireka, khususnya periode ketiga di tahun 2022 ini," ujarnya dalam keterangan pers tertulis yang dikutip Minggu, 18 September 2021.

Dia mengatakan, melalui kolaborasi perguruan tinggi dan industri, saya berharap inovasi akan segera menghilir dan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi.

Dia berharap sinergi inovasi pentahelix (semangat Kampus Merdeka) betul-betul berdampak pada pembangunan ekonomi dan kedaulatan bangsa.

Baca juga: Pendidikan Tinggi Vokasi Dinilai Harus Miliki Link and Match dengan Industri

Pada penyelenggaraan Matching Fund Kedaireka 2022 ini, jumlah dana kolaborasi Dikti dan Mitra DUDI meningkat sebesar 420% dari tahun 2021. Di tahun 2021 total dana kolaborasi yang terkumpul sebesar Rp2.670.107.369.726, sementara di 2022 meningkat menjadi Rp11.201.828.441.989.

Mengenai sebaran wilayah proposal di Matching Fund Kedaireka beberapa daerah pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 2021 ke 2022. Lonjakan terbesar datang dari daerah NTB, NTT, Maluku dan Papua yang semula hanya 20 proposal, namun naik 700% menjadi 145 proposal.

Sementara di tempat kedua, daerah Sumatera mengalami peningkatan sebesar 440% dari 130 proposal menjadi 702 proposal. Menyusul Jawa dan Bali dengan kenaikan 351% dari 914 proposal menjadi 4.122 proposal.

Di tempat keempat, daerah Sulawesi mengalami peningkatan 257% dari 93 proposal menjadi 332 proposal. Adapun dari daerah Kalimantan juga bertambah dari 74 proposal menjadi 122 proposal atau meningkat 65%.

Menurut plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie bertambahnya dana kolaborasi yang terkumpul tidak lepas dari semakin banyak mitra DUDI yang ambil bagian seiring dengan meningkatnya jumlah proposal dari peserta.

“Sejauh ini sebanyak 5.407 proposal telah kami proses dengan maksimal. Harapan kedepannya, semoga semakin banyak insan Perguruan Tinggi dan mitra korporasi yang mendaftar untuk menciptakan sinergi antara perguruan tinggi dan industri,” tuturnya.

Baca juga: Raih Dana Hibah 900 Juta dari Ditjen Dikti Ristek, Universitas Matana Selenggarakan Kegiatan PKM

Kepala Subbagian Tata Usaha Setditjen Diktiristek, Didi Rustam berharap kerja keras dari semua pihak dalam mengupayakan Program Matching Fund Kedaireka dapat bermanfaat melahirkan gagasan inovatif dan mendukung implementasinya dengan skema pendanaan matching fund. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang telah terlibat bersinergi di Kedaireka Matching Fund 2022.

Matching Fund Kedaireka 2022 tetap mengusung lima tema prioritas yang terdiri dari Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan dan Pariwisata. Matching Fund Kedaireka 2022 juga tetap membuka tema umum untuk proposal di luar kelima tema prioritas tersebut. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini