Menurutnya, ini merupakan tantangan serius dalam merumuskan metode pembelajaran di TTS di tengah kondisi keterbatasan yang ada.
"Saya menggunakan satu permaianan tradisional yang masih saya pertahankan sampai sekarang, namanya permainan Siki Doka. Permainan Siki Doka itu mungkin ada juga di Indonesia Barat," jelasnya.
Ia kemudian menceritakan bahwa menggunakan metode ini, bukan tanpa tantangan.
Hal ini tidak pernah terlepas dari kemampuan dan daya tangkap anak-anak yang masih membutuhkan bimbingan secara terus menerus.
Namun, ia menjelaskan, dirinya tidak pernah putus asa dengan tantangan yang ada.
Dengan metode permainan tradisional yang ada, secara perlahan anak-anak dapat mengusai bahasa Inggris, minimal untuk bahasa sehari-hari dan berkaitan dengan pengenalan lingkungan sekitar.(*)