TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 76.
Soal pada halaman 75 76 buku Bahasa Indonesia terdapat pada Bab 3 tentang Menyusun Cerita Pendek, bagian Menyimpulkan Struktur.
Sebelum menengok kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 76, diharapkan siswa mengerjakan soal secara mandiri.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 76 ini diperuntukkan bagi orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 76.
Berikut ini kunci jawaban buku Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75 76:
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 63-75: Mengidentifikasi Struktur Cerpen
Kegiatan 2: Menyimpulkan Struktur
Isi struktur berikut sesuai cerpen “Pohon Keramat”
- Orientasi
Orientasi cerpen “Pohon Keramat” terdapat pada paragraf 1 dan 2, berikut ini kalimatnya.
Di sebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar.
Disebut gunung barangkali tidak tepat kerena areanya terlalu kecil.
Lebih tepatnya disebut bukit.
Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.
Meski areanya kecil, jangan tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser.
Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya.
Mereka, dari kakek nenek sampai anak anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62: Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek
- Rangkaian Peristiwa
Rangkaian peristiwa cerpen “Pohon Keramat” terdapat pada paragraf 5 – 16.
Pada kalimat tersebut diungkapkan serangkaian kisah dan peristiwa-peristiwa tak terduga.
- Komplikasi
Komplikasi cerpen “Pohon Keramat” terdapat pada paragraf 17 – 38.
Pada kalimat tersebut diungkapnya peristiwa hingga konflik yang terjadi.
- Resolusi
Resolusi cerpen “Pohon Keramat” terdapat pada paragraf 39.
Kalimat pada paragraf 39 berisi solusi atas konflik yang terjadi, berikut ini isinya:
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang telah terjadi.
Seperti remaja lain di kampung, saya kebingungan dengan banyak hal.
Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan alam agar alam lebih bersahabat dengan kita.
Pohon memang keramat, harus dihargai, dihormati, dijaga dipelihara.
Tanpa pohon bencana akan lebih sering terjadi menimpa kita.
Mbah Jayasakti mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu.
Kakek benar, banyak orang cuma merasa pintar padahal tidak.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)