TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Bahasa Provinsi Banten mengadakan kunjungan kemahiran ke Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dalam rangka sosialisasi Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) pada Jumat, 11 November 2022.
Sosialisasi diadakan di UMN dan dihadiri oleh Asep Juanda selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Wuri Dian Trisnasari selaku Koordinator Pembinaan dan Bahasa Hukum, dan Erminah Harahap serta Endris selaku Koordinator UKBI.
Dalam sosialisasi ini, mereka membahas bagaimana cara mengetahui sejauh mana kemahiran berbahasa Indonesia seseorang menggunakan UKBI.
Asep Juanda mengungkapkan, UKBI merupakan sebuah instrumen penting yang dilakukan untuk mengetahui kemahiran berbahasa Indonesia seseorang. Mereka baru membuat sebuah situs bernama UKBI Adaptif Merdeka yang dirilis Januari 2021 lalu.
Dengan adanya situs ini, pengujian UKBI dapat dilakukan dengan bantuan internet saja. Soal-soal yang diuji pada situs ini bersifat adaptif dengan menyesuaikan tingkat kemahiran berbahasa Indonesia peserta.
Selain untuk mengetahui sejauh mana kemahiran berbahasa seseorang, Wuri Dian Trisnasari juga menerangkan bahwa hasil tes UKBI sendiri dapat digunakan sebagai sertifikasi bagi pejabat eselon di pemerintahan kabupaten. Sementara di beberapa pemerintahan kota, sertifikasi ini dapat digunakan untuk menambah angka tunjangan.
Asep berharap agar UMN dapat senantiasa membangun kerja sama yang baik dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten untuk terus memberikan pengujian tes UKBI kepada mahasiswa. Dengan adanya tes UKBI, mahasiswa mempunyai validitas tingkat kemahiran berbahasa Indonesianya masing-masing.
“Tataran pelaksanaannya dapat juga dilakukan oleh calon mahasiswa, artinya yang mau masuk sebagai peserta di kampus tersebut (UMN) begitu. Atau saat masa perkuliahan selesai, jadi sebagai prasyarat sidang skripsi misalnya,” ungkapnya.
Saat ini, banyak yang gemar menggunakan bahasa tutur pada konteks yang kurang tepat. Keragaman bahasa serta perubahan cara berkomunikasi membuat tidak semua orang dapat mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan konteks penggunaannya.
Oleh karena itu Kantor Bahasa Provinsi Banten dan UMN bekerja sama untuk menyiasatinya dengan aplikasi U-Tapis. Niknik M. Kuntarto, Ketua Program MBKM U-Tapis, mengatakan bahwa akan ada dua kali tes UKBI dengan metode pre-test dan post-test untuk menguji sejauh mana U-Tapis membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia bagi jurnalis.
“U-Tapis diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia jurnalis. Sebelum melakukan uji coba, akan diadakan pre-test dengan UKBI. Bagaimana sih kemampuan berbahasa Indonesia sebelum mengenal U-Tapis,” tuturnya.
U-Tapis sendiri merupakan aplikasi penapis kesalahan berbahasa Indonesia. Aplikasi ini dirancang dengan bantuan komputasi, khususnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence. UMN didukung oleh Tribunnews.com sebagai mitra bekerja sama dalam kompetensinya masing-masing.
Proses pengembangan aplikasi U-Tapis sudah berjalan selama tiga tahun. Di tahun ketiga ini, pengembangan U-Tapis ditingkatkan dengan menambah kemampuan mendeteksi dan mengoreksi kesalahan berbahasa yang semakin akurat. Aplikasi ini nantinya akan diujikan kepada jurnalis-jurnalis di Makassar, Solo, dan Jakarta.
Melalui sosialisasi yang diadakan, diharapkan UKBI dapat membantu jalannya program U-Tapis dalam mengukur sejauh mana aplikasi ini dapat membantu penggunanya memahami bahasa Indonesia yang tepat.*