News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komunitas Reenactor Bangor mementaskan sosiodrama yang meragakan reka ulang peristiwa kemerdekaan Indonesia yang bertajuk Gelora Bangsa pada rangkaian Tapak Tilas Proklamasi di halaman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Sosiodrama yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia. Tribunnews/Jeprima

Ki Hajar Dewantara menjabat jabatan ini hanya selama 3 bulan.

Kemudian, jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mr. T.S.G. Mulia yang hanya menjabat selama 5 bulan.

Selanjutnya, jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mohammad Syafei.

Kemudian, ia digantikan oleh Mr. Suwandi.

Pada masa jabatan Mr. Suwandi, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang bertugas untuk meneliti dan merumuskan masalah pengajaran setelah kemerdekaan.

Setelah menyelesaikan tugasnya, panitia ini menyampaikan saran-saran kepada pemerintah.

Kemudian, disusunlah dasar struktur dan sistem pendidikan di Indonesia.

Tujuan umum pendidikan di Indonesia merdeka adalah mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada negara.

Dengan kata lain, tujuan pendidikan pada masa itu lebih menekankan pada penanaman semangat patriotisme.

Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, dan pendidikan tinggi.

Pada akhir tahun 1949, tercatat 24.775 buah sekolah rendah di seluruh Indonesia.

Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Surakarta dan Yogyakarta.

Selain itu, ada pula universitas seperti Universitas Gadjah Mada.

c. Kebudayaan

Dalam bidang kesenian, banyak muncul lagu yang bertemakan nasionalisme yang diciptakan oleh para komponis seperti Cornel Simajuntak, Kusbini, dan Ismail Marzuki.

Lagu-lagu tersebut antara lain, Bagimu negeri, Halo-Halo Bandung, Selendang Sutra, dan Maju Tak Gentar.

Materi Sekolah Lainnya

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini