Pada akhirnya, Sultan Agung tidak berhasil merebut Batavia dari VOC.
Namun demikian, semangat Sultan Agung untuk mengusir VOC dari Nusantara masih tetap membara.
Bahkan hingga akhir hidupnya, Sultan Agung memilih untuk tidak berdamai dengan VOC.
Ciptakan Kalender Jawa
Sultan Agung juga dikenal sebagai pemimpin yang cinta akan budaya, khususnya budaya Jawa. Pada 1633 M, Sultan Agung menciptakan sebuah sistem penanggalan yang dikenal dengan nama Kalender Jawa.
Kalender Jawa adalah hasil perpaduan antara penanggalan Saka dari India dengan Hijriah (Islam). Sebelum masa pemerintahan Sultan Agung, masyarakat Kerajaan Mataram Islam menggunakan kalender Saka.
Kalender Saka didasari pada pergerakan matahari, berbeda dengan kalender Islam yang didasarkan pada pergerakan bulan.
Perbedaan ini kemudian membuat perayaan-perayaan adat yang diadakan oleh keraton menjadi tidak selaras.
Berbekal dari kondisi tersebut, Sultan Agung ingin agar perayaan adat oleh keraton dan hari besar Islam dapat dilangsungkan secara bersamaan.
Oleh karena itu, Sultan Agung membuat kalender Jawa, yang merupakan perpaduan antara kalender Saka dan Hijriah.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 160 Kurikulum Merdeka: Konflik Sultan Tirtayasa dan Sultan Haji
Bersikap Adil
Adil merupakan salah satu sikap kepemimpinan yang melekat pada diri Sultan Agung selama memerintah Kerajaan Mataram Islam.
Bentuk keadilan yang ditunjukkan oleh Sultan Agung adalah dengan menyatukan seluruh wilayah Jawa di bawah kekuasaan Mataram Islam.
Menurut Sultan Agung, sebuah kedaulatan raja itu harus merupakan sebuah kesatuan yang bulat dan utuh tanpa membeda-bedakan.