TRIBUNNEWS.COM - Hasil propaganda yang dilakukan oleh Jepang dapat mempengaruhi masyarakat menjelang kemerdekaan.
Jepang memberikan janji manis untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda sehingga Jepang mulai mendapat simpati rakyat.
Kebijakan pemerintahan Jepang menyebabkan ruang gerak perlawanan bangsa Indonesia semakin dibatasi.
Bahkan Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda.
Jepang memanfaatkan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia untuk dapat memberikan dukungan terhadap kekuasaan Jepang di Indonesia.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama ketika Kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 di bom oleh Sekutu.
Baca juga: Perubahan Masyarakat pada Masa Perkembangan Islam di Indonesia dalam Aspek Geografis
Peristiwa itu tentu memberikan pengaruh besar dalam tatanan dunia.
Salah satunya menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Yaitu terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia.
Berikut proses Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dikutip dari Buku IPS kelas 8 SMP/MI Kurikulum Merdeka.
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945, panglima pemerintahan di Jawa, Jenderal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosokai.
BPUPKI terdiri dari 63 orang, di dalamnya terdapat perwakilan Cina, Arab, dan Indo, serta 7 orang Jepang.