Sepulang sekolah, aku memarahinya habis-habisan. "Kau tahu betapa malunya aku tadi? Kalau memang kau hanya ingin aku ditertawakan oleh teman-temanku, kenapa kau tidak mati saja?" kataku geram.
Sejak saat itu, ibuku lebih tahu diri.
Ia berusaha menjaga jarak denganku kalau di depan teman-teman.
Aku belajar keras untuk selalu mendapatkan ranking dan beasiswa.
Aku ingin sekali segera keluar dari rumah ini.
***
Aku berhasil mendapatkan pekerjaan top, menikahi istri cantik dan dikaruniai anak-anak yang lucu.
Aku tinggal di rumah yang cukup mewah dan besar.
Suatu hari, tiba-tiba ibu mengunjungiku tanpa seijinku.
Membawakanku setermos sup hangat yang katanya dimasakkan khusus untuk anak-anakku.
Melihatnya dengan mata satu yang mengerikan, anak-anakku kaget dan berteriak.
Istriku langsung menggandeng anak-anakku pergi.
Lagi-lagi aku dibuat malu dan tak tahu harus berbuat apalagi.
Aku sudah berbahagia dengan hidupku saat ini.