TRIBUNNEWS.COM - Dalam hidup, seorang perempuan akan mengalami menstruasi tidak kurang dari 400 kali.
Dalam prosesnya akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada endometrium.
Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya tak kurang dari 3 kali jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.
Pada siklus menstruasi, terdapat fase proliferasi, sekresi, dan menstruasi.
Berikut penjelasan mengenai fase menstruasi pada wanita, dikutip dari Buku Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Waspadai Nyeri Menstruasi yang Timbulkan Rasa Sakit Tidak Tertahankan dan Tak Kunjung Hilang
a. Fase Proliferasi
Pada fase proliferasi, hormon estrogen sangat berpengaruh terhadap perubahan endometrium.
Di bawah pengaruh hormon estrogen, endometrium akan mengalami proliferasi (epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dan jaringan ikat bertambah padat).
Pada masa ini, endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm.
Fase ini berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid.
b. Fase Sekresi
Pada fase ini, hormon yang berpengaruh adalah hormon progesteron.
Progesteron menyebabkan keadaan endometrium tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, membesar, melebar, berkelok-kelok, dan banyak mengeluarkan sekret.
Fase sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28.