a. Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).
1) Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
Seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik kemudian berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan merupakan contoh mobilitas sosial jenis ini.
Bentuk social climbing lain misalnya terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang sudah ada.
2) Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)
Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Contohnya seorang pegawai diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa.
Social sinking dapat terjadi karena berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.
Bisa dikatakan bahwa social sinking merupakan pergerakan atau perubahan status sosial dari atas ke bawah.
b. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.