News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suara Para Seniman di Karnaval Merdeka Belajar: Seniman Harus Jemput Bola, Masuk ke Ruang Publik

Penulis: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

500 pelajar dan seniman ikut acara Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta. Acara ini adalah kegiatan pembuka dari rangkaian puncak kemeriahan perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara Karnaval Merdeka Belajar sebagai kegiatan pembuka dari rangkaian puncak kemeriahan perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023.

Digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta pada Minggu (28/5/2023) malam, acara ini melibatkan 500 peserta yang terdiri atas pelajar, masyarakat, dan pelaku seni budaya yang berasal dari sanggar maupun asrama mahasiswa yang disebut barisan Indonesia Belajar.

Salah seorang seniman yang terlibat dalam karnaval ini adalah Ignatia Nilu.

Ia berprofesi sebagai penata artistik.

Menurut Ignatia, seniman harus memiliki kesadaran bahwa berkarya dalam pendidikan bakal berdampak baik untuk publik.

“Karnaval Merdeka Belajar 2023 ini adalah sebuah refleksi, sebab di luar juga banyak seniman yang mendedikasikan karyanya untuk edukasi publik,” ujar Ignatia.

Baca juga: Ketika Pendidikan dan Kebudayaan Berpadu dalam Karnaval Merdeka Belajar

Heri Dono, seniman Yogyakarta yang juga mengambil andil sebagai seniman perupa di karnaval menyebut setiap ajang di ruang publik yang menampilkan berbagai karya seni memberi arti bahwa seniman juga harus ‘jemput bola’, turun ke lapangan, dan masuk ke ruang publik.

“Bukan hanya masyarakat yang didorong untuk masuk galeri, tetapi seniman juga baiknya turun ke lapangan untuk memberikan diskursus kepada masyarakat. Sebab seni tanpa adanya masyarakat sama saja tiada berarti,” ucap Heri.

Menurut Heri, Karnaval Merdeka Belajar 2023 adalah salah satu ajang kesenian di ruang publik.

Ia menegaskan seniman sebagai katalisator sepak terjangnya harus juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat ikut tergerak melakukan kebaikan dan perubahan bagi dunia pendidikan.

Sementara Direktur Karnaval Merdeka Belajar, R. M. Altiyanto menilai kegiatan ini memiliki dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat.

Pertama, dapat merekatkan hubungan antarmasyarakat, memupuk rasa kebersamaan dan saling memiliki lewat nilai-nilai kerja sama dan gotong royong.

Baca juga: 500 Pelajar, Masyarakat, dan Pelaku Seni Budaya Semarakkan Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta

Kedua, menjadi ajang bagi siswa, seniman, dan artis lokal untuk menampilkan bakat dan potensi seluruh eleman masyarakat.

Di sisi lain kata Altiyanto, Karnaval Merdeka Belajar memiliki manfaat ekonomi sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi bisnis lokal dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat khususnya pelaku seni budaya.

“Karnaval Merdeka Belajar berkontribusi pada pertumbuhan budaya, kreativitas komunal, dan ekonomi masyarakat,” terangnya.

Karnaval Merdeka Belajar senidiri dirancang untuk menumbuhkan talenta potensial lewat pengalaman artistik bersama sekaligus wahana edukatif bagi masyarakat.

Kegiatan ini digelar berangkat dari Hardiknas 2023 yang mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Karnaval Merdeka Belajar digagas mengusung filosofi trilogi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu “Handaya Karsa Hambangun Tuladha” yang mengusung makna momentum kebersamaan di ruang publik.

Baca juga: Puncak Hari Pendidikan Nasional, Kemendikbudristek Gelar Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta

"Semangat semarak kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi dan memantik seluruh unsur masyarakat untuk mengembangkan kemerdekaan belajar yang bermuara pada bentuk kreativitas cipta karya," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim di Titik 0 Km Kota Yogyakarta, Minggu (28/5/2023).

“Saya berharap, keteladanan filosofi Ki Hadjar Dewantara menginspirasi generasi selanjutnya guna memperkokoh barisan manusia berkualitas di masa mendatang,” tutur Nadiem Makarim.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid menjelaskan kreativitas budaya dirasakan mempunyai andil terhadap terwujudnya Merdeka Belajar yang diinisiasi pemerintah saat ini.

Hilmar menjabarkan dari budaya akan lahir bakat, minat, dan potensi dari setiap orang yang hal tersebut berkaitan dengan sasaran Merdeka Belajar.

"Budaya turut membentuk profil Pelajar Pancasila. Pada budaya ada semangat kebersamaan atau gotong royong yang ingin diciptakan dari pelajar Indonesia melalui berbagai kebijakan Merdeka Belajar," kata Hilmar Farid.

Baca juga: Nadiem: Kebijakan Merdeka Belajar Mampu Mendekatkan Pendidikan pada Cita-cita Ki Hadjar Dewantara

Direktur Film, Musik dan Media Baru Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan rangkaian acara Karnaval Merdeka Belajar ini terinspirasi dari 24 episode Merdeka Belajar.

Menurutnya, semua episode memberikan dampak dan kontribusi nyata terhadap paradigma baru pendidikan di Indonesia.

Melalui Karnaval Merdeka Belajar ini masyarakat akan melihat pendidikan Indonesia dalam tampilan yang berbeda.

Unsur-unsur yang ditampilkan tidak lepas dari kekayaan budaya nusantara.

Tentunya semua dikaitkan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia.

"Yogyakarta mendapat julukan 'Kota Pelajar' karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang didirikan di Yogyakarta. Selain itu, juga karena banyaknya orang-orang yang sengaja ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu," kata Mahendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini