Meskipun berkedudukan di Jawa, anggota BPUPKI terdiri atas 70 orang dari berbagai golongan dan berasal dari berbagai daerah.
Di antara mereka ada yang berasal dari golongan nasionalis, golongan agama, peranakan Arab, peranakan Tionghoa, Indo, aristokrat, jurnalis, dan sebagainya.
Selain itu, ada dua orang tokoh perempuan yang menjadi anggota BPUPKI yaitu Siti Sukaptinah yang merupakah tokoh Fujinkai.
Serta Maria Ullfah yang merupakan tokoh pergerakan perempuan sejak masa kolonial.
Selain itu ada enam orang dari bangsa Jepang yang bertindak sebagai anggota pasif dari BPUPKI.
Keberadaan BPUPKI ini sangat besar artinya bagi perkembangan sejarah Indonesia nantinya.
Peran utama BPUPKI adalah merumuskan dasar negara dan konstitusi Indonesia.
Sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas mengenai dasar negara.
Dalam berjalannya sidang BPUPKI pertama, diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Baca juga: Proses Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia, Pembentukan BPUPKI, PPKI, dan Peristiwa Rengasdengklok
Dalam sidang tersebut, ada empat orang tokoh yang menyampaikan usulan tentang dasar negara,
Yaitu Muh. Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, Supomo, dan Sukarno.
Pada hari terakhir dari sidang itulah Sukarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara yang ia namakan Pancasila.
Oleh karenanya, setiap tanggal 1 Juni kita memperingati hari lahirnya Pancasila.
Rapat pertama yang diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta ini, bertujuan untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia.