TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini materi tentang Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 7 SMP/MTs.
Artikel ini hanya membahas terkait pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya.
Materi dalam artikel ini, dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya
Manusia sebagai individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan tingkah laku seseorang yang mencerminkan karakter atau budayanya.
Kesatuan dari kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu daerah yang mempunyai pola yang sama dapat membentuk budaya daerah tersebut yang membedakan dengan tempat lain.
Baca juga: Peran dan Fungsi Keragaman Budaya dalam Pembangunan Nasional
Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor:
1. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia adalah negara kepulauan, secara isik setiap pulau dipisahkan oleh lautan. Dulunya, leluhur bangsa Indonesia datang dari Yunan (Tiongkok bagian selatan), kemudian secara berkelompok mereka datang ke Nusantara, menyebar dan bermukim di pulau-pulau besar maupun kepulauan di seluruh penjuru Nusantara.
Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut, kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa. Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain. Akibat dari hal tersebut, akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai kebutuhan mereka untuk bertahan hidup yang berbeda satu sama lain.
Perbedaan antarkebudayaan suatu daerah dapat berdampak positif dan negatif. Keberagaman berbagai kebudayaan di Indonesia jika tidak dikelola dengan baik justru dapat berubah menjadi potensi konflik. Konflik yang mungkin terjadi di Indonesia adalah konflik antar kebudayaan, di mana terdapat pihak yang merasa kebudayaannya paling baik dibandingkan dengan kebudayaan lain. Hal tersebut dikenal dengan istilah Etnosentrisme. Konflik tersebut jika dibiarkan berlangsung dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
2. Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya
Indonesia diwarnai oleh iklim mikro (kecil) yang amat beragam. Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang berbeda, mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi.
Contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada masyarakat pesisir pantai utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di mana masyarakat pesisir tinggal pada daerah dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, akan berbeda budayanya dengan mereka yang tinggal di lereng gunung dengan suhu rendah. Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau Sumatra, pakaian adatnya akan berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan.
Indonesia bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa tropis.
Suhu yang dingin akan selaras dengan pakaian tradisional berlengan panjang. Masyarakat pesisir memiliki upacara adat sedekah laut yang merupakan wujud terima kasih atas tangkapan ikan yang mereka peroleh selama satu tahun. Perbedaan suhu membuat sistem pertanian di dataran rendah dan dataran tinggi tidak sama. Bermukim di pedalaman hutan juga akan menimbulkan perbedaan yang mencolok pada bentuk rumah adat. Jenis makanan tradisional juga tidak terlepas dari kondisi iklim setempat.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS SMP Kelas 8 Halaman 115: Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
3. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia secara geografis terletak di persilangan antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa asing yang melintasi Selat Malaka sebagai penghubung antara belahan bumi bagian barat dan timur pada saat itu. Banyaknya bangsa asing yang bertemu dengan penduduk Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran kebudayaan secara tidak langsung
Berdasakan latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa. Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan. Akulturasi berupa percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan Indonesia semakin beragam. Akibat dari akulturasi tersebut menimbulkan terbentuknya ras, kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VII oleh M. Nursa’ban, dkk (2021)
*) Disclaimer: Materi soal di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak dan materi hanya digunakan untuk referensi belajar anak.
(Tribunnews.com/Latifah)