TRIBUNNEWS.COM - Simak aktivitas manusia yang mengakibatkan perubahan lingkungan.
Perubahan lingkungan ini merupakan salah satu akibat dari peristiwa efek rumah kaca.
Efek rumah kaca tersebut, menumpuk pada atmosfer bumi seperti gas Co2.
Lantas, apa saja aktivitas manusia yang menghasilkan efek rumah kaca seperti halnya karbon dioksida (Co2)?
- Kegiatan Terkait Alih Fungsi Lahan
Dikutip dari Buku IPA SMA Kelas 10, manusia tidak menyadari bahwa telah melakukan berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Salah satu aktivitas manusia yang berdampak buruk adalah alih fungsi lahan.
Baca juga: Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca, Beserta Penjelasan Para Ahli
Alih fungsi lahan khususnya hutan selain mengurangi habitat hewan dan tumbuhan, juga mengganggu keanekaragaman hayati ternyatamemiliki andil dalam peningkatan suhu dunia.
Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara yang paling umum, yaitu membakar lahan hutan.
Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah kaca (Co2) dan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, pembalakan liar yang marak terjadi belakangan ini juga ikut andil dalam pengurangan populasi pohon di hutan.
Pembalakan liar merupakan kegiatan pemanenan pohon hutan, pengangkutan, serta penjualan kayu maupun hasil olahan kayu yang tidak sah dan tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Kegiatan ini sering tidak terkendali dan tanpa disadari populasi tanaman yang menyumbang gas O2 dan penyerap Co2 berkurang.
Seperti yang telah dipelajari, gas C2 merupakan salah satu gas efek rumah kaca.
Semakin tinggi gas efek rumah kaca maka semakin panas suhu bumi.
- Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari
Freon adalah nama dagang dari senyawa klorofluorokarbon.
Senyawa ini mengandung 3 jenis atom dari unsur klor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Klorofluorokarbon sering ditulis dan disebut sebagai CFC.
Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar.
Pembuatan freon berkembang sejak tahun 1930 namun karena menimbulkan penipisan ozon, membentuk lubang pada ozon di atas wilayah Antartika, dan meningkatkan efek rumah kaca maka melalui Perjanjian Montreal yang dibuat oleh PBB pada tahun 1987 penggunaan Freon dibatasi.
- Aktivitas Kendaraan Bermotor
Data dari Badan Pusat Statistik, menunjukkan pada tahun 2019 populasi seluruh kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 133 juta unit atau terjadi peningkatan jumlah kendaraan sebesar 5,3 persen.
Akibat aktivitas kendaraan bermotor meningkat, maka emisi gas buang hasil reaksi pembakaran juga meningkat sehingga menyebabkan pencemaran udara terutama di perkotaan yang mencapai angka 70 persen.
Gas-gas buang hasil reaksi pembakaran mengandung gas nitrogen oksida (NOx), gas sulfur dioksida (SO2), gas karbon monoksida (CO), gas metana (CH4), dan pencemar partikulat berupa hidrokarbon dan logam timbal.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)