Beliau menggambarkan seperti produk. Biar pun bahannya bagus dan sudah diproses dengan bagus, namun jika output-nya tidak mendapatkan penanganan dengan bagus, maka kualitasnya akan berkurang.
“Berapa banyak alumni pesantren yang dulunya hebat dan bagus, tetapi setelah keluar salah pilihan, bahkan salah jalan,” tandas beliau.
Karena itu, tambah beliau, sebagai feedback atas perhatian pesantren tersebut, para alumni diharapkan dapat membentuk jaringan Bina Insan Mulia di luar negeri dan di dalam negeri, menjadi brand ambassador, dan menjaga nama baik pesantren.
“Itu semua kuncinya ada di sense of belonging (rasa memiliki) di hati alumni terhadap pesantren,” jelas beliau.
Kepada wali santri, Pengasuh Bina Insan Mulia memahamkan agar silaturrahim dengan pesantren tidak terputus setelah putra-putrinya tamat. “Saya mengundang sebagai keluarga kepada semua wali santri untuk hadir di beberapa acara pesantren,” ungkap beliau.
Adapun untuk alumni SMP IT Bina Insan Mulia, 90% melanjutkan lagi di Pesantren Bina Insan Mulia. Ada yang melanjutkan di MAUBI dan SMK.
“Hal ini adalah kepercayaan masyarakat, khususnya wali santri, yang benar-benar harus dijaga dan terus ditingkatkan menjaganya,” pesan Kiai Imam Jazuli kepada para guru dan para pembimbing.