TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menuturkan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia harus terus menjadi fokus utama pemerintah dan para stakeholder lainnya.
Ia menyampaikan beberapa permasalahan yang saat ini masih dihadapi perguruan tinggi, antara lain lemahnya kelembagaan, rendahnya status akreditasi program studi, rendahnya mutu program studi, serta masalah hambatan pelaksanaan kebijakan dan target pendidikan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
"Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi dengan melakukan akreditasi perguruan tinggi secara berkala. Akreditasi mengajarkan kepada kita untuk selalu aktif melakukan evaluasi diri guna meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menyadarkan kita akan kekurangan-kekurangan dalam pengelolaan universitas, sehingga dapat memproyeksikan berbagai langkah perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi," ujar Bamsoet.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberi sambutan dalam Assessment Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi Universitas Perwira Purbalingga Jawa Tengah secara daring dari Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Terima Pimpinan Bank Muamalat, Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Inovasi Keuangan Digital
Lebih lanjut, Bamsoet menyambut baik Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi yang dilakukan di Universitas Perwira Purbalingga.
Pada tahun 2021, seluruh Program Studi yang ada di UNPERBA sudah terakreditasi dengan baik. Melalui fasilitas pendidikan tinggi yang dihadirkan, UNPERBA telah berkontribusi penting dalam upaya membantu meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya.
Pada akhirnya, peningkatan kualitas SDM ini akan menjadi motor penggerak, generator dan dinamisator pembangunan di segala bidang.
"Kontribusi nyata UNPERBA tercermin dari data peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan rata-rata lama (durasi) sekolah di Kabupaten Purbalingga. Sebagai gambaran, IPM Kabupaten Purbalingga pada tahun 2018 masih sangat rendah, hanya mendapatkan skor 67,72. dengan rata-rata lama sekolah hanya 6,87 atau setara dengan kelas 1 SMP. Pada tahun 2023, IPM Kabupaten Purbalingga meningkat menjadi 70,19 dengan rata-rata lama sekolah 8,7 atau setara dengan kelas 3 SMP," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah di Indonesia
Assessment Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi Universitas Perwira Purbalingga ini turut dihadiri sejumlah tokoh, yakni Tim Asessor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Made Sudarma dan Muhammad Wasiz Wildan, Anggota Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Widji Laksono, Ketua Pengawas Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Sarjono serta Rektor Universitas Perwira Purbalingga Eming Sudiana. (*)