TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) kembali menggelar acara Pengukuhan Guru Besar, yang menandai pencapaian penting dalam kemajuan akademik institusi tersebut.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng., Rektor UMB, menekankan pentingnya kehadiran guru besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar mahasiswa.
Acara tersebut mengukuhkan tiga profesor baru, yaitu Prof. Dr. Suraya, M. Si dari Bidang Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. Setyo Riyanto, M. M. dari Bidang Ilmu Manajemen, dan Prof. Dr. Nur Kholisoh, M. Si. dari Bidang Ilmu Komunikasi.
Dengan penambahan ini, UMB kini memiliki total 19 guru besar, menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia.
"Guru Besar bukan hanya pengajar atau peneliti, tetapi juga pemimpin intelektual yang membentuk pemikiran kritis dan inovatif. Pengukuhan ini mencerminkan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan akademik yang memupuk keingintahuan intelektual dan keunggulan akademis," ungkap Prof. Andi.
Prof. Andi juga menyoroti kekurangan jumlah guru besar di DKI Jakarta, dengan hanya 1,8 persen dari total 29.469 dosen yang memiliki jabatan fungsional.
UMB berperan penting dalam mengisi kekosongan ini, menyumbang 19 dari 536 guru besar di wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah III (LLDIKTI III).
Sementara itu, Prof. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Kepala LLDIKTI III, yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa disparitas ini menegaskan perlunya percepatan dalam memunculkan guru besar baru untuk meningkatkan standar pendidikan di Indonesia.
Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi perayaan prestasi individu, tetapi juga momen refleksi atas komitmen UMB dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Dengan semangat inovasi dan penemuan, UMB terus menjelma sebagai mercusuar pembelajaran bagi generasi masa depan.