Tikus pun terpelanting sangat jauh hingga puluhan meter.
Bunga dagangannya pun berserakan ke mana-mana.
Karena bersinnya yang sangat hebat, Gajah pun terjatuh ke tanah bahkan mengeluarkan air mata.
Ia melihat semua yang di hadapannya rusak akibat bersinnya tersebut.
Ia merasa sangat bersalah dan menyesal. Namun, itu semua bukan keinginannya.
Gajah hanya diam sambil menatap semua kerusakan.
Baca juga: Kunci Jawaban Biologi Kelas 12 Halaman 110 Kurikulum Merdeka, Jenis Kelamin Lebah Madu
Tiba-tiba, datanglah seekor Badak, ia bertingkah seperti seorang polisi dan melihat kejadian tersebut.
Melihat Badak datang, Tikus pun timbul keberaniannya.
Ia segera berlari-lari menghampiri Gajah.
"Hei, Tuan! Kau harus mengganti kerugianku.
Lihatlah! Bunga-bunga daganganku semua berhamburan dan hancur. Aku akan adukan kau kepada Badak!" bentak Tikus marah.
Gajah hanya diam. Ia merasa sangat bersalah.
"Tenanglah, aku akan mengganti semua kerugianmu," kata Gajah dengan lembut.
Badak pun mengampiri Gajah dan Tikus.
"Lihat akibat perbuatanmu!" bentak Badak dan menunjuk ke arah rumah-rumah yang rusak.
"Iya, itu salahku!" kata Gajah mengakui kesalahannya.
"Bunga-bungaku semuanya rusak. Aku meminta ganti rugi," bentak Tikus.