News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Sempat Keluarkan Rekomendasi, Komisi X DPR Sebut PTN Tak Boleh Terima Mahasiswa Jalur Mandiri

Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa baru mengikuti kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (Promaba) di Aula Kampus Universitas Sangga Buana Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (USB YPKP), Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/9/2023). Peminat USB YPKP pada Tahun Akademik 2023/2024 meningkat hingga 50 persen dan tahun ini menerima 1.929 mahasiswa baru setelah melalui tahapan seleksi administratif dan seleksi potensi akademik. Kampus yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun dan menghasilkan lebih dari 30.000 lulusan tersebut memiliki tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul yang didukung diantaranya dengan fasilitas yang baik, sistem informasi yang sudah terintegrasi, dibekali entrepreneur sejak semester awal, serta setiap lulusan tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang sudah link and match dengan dunia kerja. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, bercerita soal pendaftaran mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur mandiri yang disebut-sebut kental dengan unsur mencari keuntungan atau profit.

Komisi X DPR, dikatakan Dede, sebenarnya sempat didiskusikan oleh pihaknya. 

Saat itu, bahkan Komisi X membuat panitia kerja yang khusus membahas perguruan tinggi.

"Di dalam Panja pendidikan tinggi itu kita sudah memberi rekomendasi seperti perguruan tinggi negeri tidak boleh membuka jalur mandiri sampai berbulan-bulan, supaya fokus kepada penerimaan mahasiswa yang undangan, yang seleksi dan sebagainya," ujar Dede Yusuf dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024). 

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, rekomendasi tersebut dikeluarkan supaya mahasiswa yang belum mengenyam pendidikan tinggi bisa mengalihkan pembelajarannya ke perguruan tinggi swasta. 

"Jadi, tidak boleh mengejar daripada student body. Tujuan untuk berbagi dengan perguruan-perguruan tinggi swasta," ujar Dede.

Baca juga: Singapura Hadapi Lonjakan Covid-19 Drastis, Pakar: Umumnya Alami Gejala Ringan

Dede menyebut ketidakseimbangan mahasiswa antara PTN dan PTS turut memberikan dampak bagi perguruan tinggi. 

Dia mengatakan fenomena sekarang ini banyak kampus negeri didominasi mahasiswa kalangan menengah ke atas, sementara kampus swasta atau PTS didominasi mahasiswa kelas menengah ke bawah.

"Konsep ini harus kita ubah," tandas Dede.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini