The Hunger Games menjadi salah satu buku tentang distopia yang menjadi favoritku. Aku sangat menyukai gaya bahasa Suzanne Collins karena lugas namun tetap sarat akan emosi.
Melalui buku ini, aku semakin menyadari bahwa tidak ada manusia yang suci atau sangat berdosa. Kita semua memiliki sisi baik dan buruk, hitam dan putih, dan itu semua menjadikan kita kelabu. Sama seperti kebanyakan tokoh dalam cerita The Hunger Games ini. Aku tidak bisa benar-benar membenci setiap karakternya karena masing-masing memiliki motif tersendiri atas seluruh keputusan yang mereka ambil.
Konfliknya cukup berat dengan banyak adegan kekerasan. Tapi aku menikmati setiap menit saat membaca buku ini. Hanya saja, aku masih tidak terlalu menyukai bagian di mana Katniss dan Peeta akhirnya benar-benar saling jatuh cinta, mengingat di awal cerita cinta Peeta kepada Katniss bertepuk sebelah tangan.
Aku merasa, mungkin akan jauh lebih baik apabila mereka menjadi sahabat saja yang sangat akrab dan saling mendukung. Hubungan batin mereka akan tetap intim dan kuat walaupun tidak ada ketertarikan secara fisik.
Walau begitu, aku tetap memberikan penilaian 4/5 karena memang buku ini sangat spektakuler!
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)