Tak lama kemudian, Dani dan Laros tiba di rumah Made. Akhirnya, mereka sudah kumpul semua. Dani mewakili teman-temannya
memperkenalkan diri. Kakek menerima mereka dengan perasaan senang.
“Wah, kakek senang sekali kalian bisa main ke rumaH kakek,” ucap Kakek.
“Ya, Kek. Kami juga senang, Kek, bisa bertemu dengan kakek,” jawab Dani dengan sedikit gugup.
“Kek, ceritakan dong, Kek. Cerita yang Made ceritakan kepada kami di sekolah!” pinta Laros penuh semangat.
“Cerita apa, Anak-anak?” tanya Kakek.
“Cerita tentang Pancasila, Kek. Masa kakek lupa,” sahut Made mengingatkan.
Kakek berpikir sejenak, mulai dari mana ia menceritakannya.
“Jadi begini ceritanya, Nak,” ucap Kakek.
Mereka mendekatkan diri kehadapan Kakek Jati yang duduk di kursi goyangnya. Mereka pun mulai mengatur posisi duduk mereka
masing-masing.
“Pancasila itu falsafah bangsa dan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Pancasila itu usulan Bapak Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang BPUPK,” ucap Kakek Jati menjelaskan.
“Apa itu BPUPK, Kek?” tanya Laros menyela cerita.
“Wus, tidak sopan kamu Laros. Menyela cerita Kakek,” sahut Dewi kesal.
“Baik tidak apa-apa, Nak. Sekarang kakek cerita terlebih dahulu. Setelah selesai bercerita, nanti kalian boleh bertanya,” ucap
Kakek menenangkan.
“Baik, Kakek,” jawab mereka kompak.